Wednesday, February 20, 2013

Johannes Gutenberg, The Develop printing machine

Johannes Gensfleisch zur Laden zum Gutenberg (sekitar 1398 - 3 Februari 1468) adalah seorang pandai logam dan pencipta berkebangsaan Jerman yang memperoleh ketenaran berkat sumbangannya di bidang teknologi percetakan pada tahun 1450-an, termasuk aloy logam huruf (type metal) dan tinta berbasis-minyak, cetakan untuk mencetak huruf secara tepat, dan sejenis mesin cetak baru yang berdasarkan pencetak yang digunakan dalam membuat anggur.
Tradisi menamainya sebagi pencipta movable type di Eropa, suatu perbaikan sistem pencetakan blok yang sudah digunakan di wilayah tersebut. Dengan mengombinasikan unsur-unsur ini dalam suatu sistem produksi, ia memungkinkan terjadinya pencetakan materi tertulis secara cepat, serta terjadinya ledakan informasi di Eropa Renaisans.
Karya utamanya, Alkitab Gutenberg (juga dikenal sebagai Alkitab 42 baris), telah diakui memiliki estetika dan kualitas teknikal yang tinggi.

Pengaruh
Mengembangkan mesin cetak dan mencetak Alkitab.

Ts'ai Lun, Si Penemu Kertas

Ts’ai Lun adalah seorang pegewai pada pengadilan kerajaan yang di tahun 105 M memepersembahkan contoh kertas kepada kaisar Ho Ti. Catatan China tentang penemuan Ts’ai Lun terdapat dalam penulisan sejarah resmi Dinasti Han. Orang-orang China senantiasa menghubungkan nama Ts’ai Lun dengan penemu kertas sehingga nemanya tersohor di seluruh China. Tidak banyak yang dapat diketahui perihal kehidupan Ts’ai Lun, kecuai ada yang menyebut bahwa dia orang kebirian. Diceritakan kaisar teramat girang dengan penemuan Ts’ai Lun. Hal ini menjadikannya naik pangkat, medapat gelar kebangsawanan, dan dengan sendirinya menjadi cukong. Belakangan, dia terlibat dalam komplotan anti-istana yang menyeret kejatuhannya. Ada catatn China yang menyebutkan kematian Ts’ai Lun. Ketika itu Ts’ai Lun mandi bersih-bersih, mengenakan gaunnya yang terindah, lantas meneguk racun. Penggunaan kertas meluas di seluruh China pada abad ke-2 dan dalam beberapa abad saja China sudah sanggup mengekspor kertas ke Negara-negara Asia. Lama sekali China merahasiakan pembuatan kertas ini. Di tahun 751, beberapa ahli pembuat kertas tertawan oleh orang-orang Arab sehingga dalam tempo singkat kertas sudah diproduksi di Bhagdad dan Samarkand. Teknik pembuatan kertas menyebar ke seluruh duni Arab dan baru di abad ke-12 orang-orang Eropa belajar teknik ini. Pemakain kertas pun mulai berkembang luas. Setelah Gutenberg menemukan mesin cetak modern, kertas menggatikan kedudukan kulit kambing sebagai sarana tulis menulis di Barat. Kini kulit kambing sebagai sarana tulis-menulis di Barat. Kini penggunaan kertas begitu umumnya sehingga tka seorang pun sanggup membayangkan dunia tanpa kertas. Di China, sebelum penemu Ts’ai Lun umumnya buku dibuat dari bamboo. Tentu saja buku macam itu terlampau berat. Memang ada juga buku yang dibuat dari sutra, tetapi harganya sangat mahal. Sementara di Barat, sebelum ada kertas, buku ditulis diatas kulit kambing atau lembu. Material ini sebagai pengganti papirus yang digemari orang-orang Yunani, Romawi, dan Mesir. Baik kulit maupun papirus tidak saja termasuk barang langka, tetapi juga harganya mahal.

Walaupun Zaman yang sudah semakin canggih, kertas masih menjadi barang yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari


Pengaruh
Penemu Kertas dari seorang pegawai Istana. 

Santo Paulus, Penyebar Agama Kristen

Paulus dari Tarsus (awalnya Saulus dari Tarsus) atau Rasul Paulus, (3 Masehi–67 Masehi) diakui sebagai tokoh penting dalam penyebaran dan perumusan ajaran kekristenan yang bersumberkan dari pengajaran Yesus Kristus. Paulus memperkenalkan diri melalui kumpulan surat-suratnya dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen sebagai seorang Yahudi dari suku Benyamin, yang berkebudayaan Yunani (helenis) dan warga negara Romawi. Ia lahir di kota Tarsus tanah Kilikia (sekarang di Turki), dibesarkan di Yerusalem dan dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel. Pada masa mudanya, ia hidup sebagai seorang Farisi menurut mazhab yang paling keras dalam agama Yahudi. Mulanya ia seorang penganiaya orang Kristen (saat itu bernama Saulus), dan sesudah pengalamannya berjumpa Yesus di jalan menuju kota Damaskus, ia berubah menjadi seorang pengikut Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 9).
Paulus menyebut dirinya sebagai "rasul bagi bangsa-bangsa non-Yahudi" (Roma 11:13). Dia membuat usaha yang luar biasa melalui surat-suratnya kepada komunitas non-Yahudi untuk menunjukkan bahwa keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus Kristus adalah untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi. Gagasan Paulus ini menimbulkan perselisihan pendapat antara murid-murid Yesus dari keturunan Yahudi asli dengan mereka yang berlatar belakang bukan Yahudi. Mereka yang dari keturunan Yahudi berpendapat bahwa untuk menjadi pengikut Yesus, orang-orang yang bukan Yahudi haruslah pertama-tama menjadi Yahudi terlebih dulu. Murid-murid yang mula-mula, Petrus, sempat tidak berpendirian menghadapi hal ini (lihat Galatia 2:11-14). Untuk menyelesaikan konflik ini, diadakanlah persidangan di Yerusalem yang dipimpin oleh Petrus dan Yakobus, adik Yesus Kristus (Kisah Para Rasul 15), yang disebut sebagai Sidang Sinode atau Konsili Gereja yang pertama.
Konsili ini menghasilkan beberapa keputusan penting, misalnya:
  1. untuk menikmati karya penyelamatan Yesus, orang tidak harus menjadi Yahudi terlebih dahulu
  2. orang-orang Kristen yang bukan berasal dari latar belakang Yahudi tidak diwajibkan mengikuti tradisi dan pantangan Yahudi (misalnya perihal tentang sunat dan memakan makanan yang diharamkan).
  3. Paulus mendapat mandat untuk memberitakan Injil ke daerah-daerah berbahasa Yunani.
Paulus dijadikan seorang Santo (orang suci) oleh seluruh gereja yang menghargai santo, termasuk Katolik Roma, Ortodoks Timur, dan Anglikan, dan beberapa denominasi Lutheran. Dia berbuat banyak untuk kemajuan Kristen di antara para orang-orang bukan Yahudi, dan dianggap sebagai salah satu sumber utama dari doktrin awal Gereja, dan merupakan pendiri kekristenan bercorak Paulin/bercorak Paulus. Surat-suratnya menjadi bagian penting Perjanjian Baru. Banyak yang berpendapat bahwa Paulus memainkan peranan penting dalam menjadikan agama Kristen sebagai agama yang berdiri sendiri, dan bukan sebagai sekte dari Yudaisme.

Pengaruh
Memiliki peran penting dalam menyebarkan agama Kristen.

Kong Hu Cu, Pendiri Agama Kong Hu Cu

Kong Hu Cu atau Konfusius, kadang-kadang sering hanya disebut Kongcu (551 SM479 SM) adalah seorang guru atau orang bijak yang terkenal dan juga filsuf sosial Tiongkok. Filsafahnya mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang kuat pada sifat-sifat tradisonal Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Kong Hu Cu, ia diakui sebagai nabi.
Pengaruh Kong Hu Cu terhadap peradaban Tiongkok tidak boleh dianggap enteng; ajarannya telah meluas ke Jepang, Korea dan Vietnam, khususnya melalui Konfusianisme, doktrin yang dikembangkan murid-muridnya dan para komentator.
Buku Analek adalah sebuah karya singkat yang berisi diskusi dan pembicaraannya dengan murid-muridnya. Ia disusun setelah dia meninggal dan berisi inti-inti ajarannya.
   
Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan.

Pengaruh
Pendiri Agama Kong Hu Cu

Jesus, The Third Most Influential People in The World

Yesus dari Nazaret adalah seorang tukang kayu, pengkhotbah, guru, rabi, penyembuh, pembuat mukjizat, dan tokoh Yahudi yang berasal dari kota Nazaret, Israel.
Yesus di dalam Kekristenan juga dikenal dengan sebutan Kristus. Orang Kristen percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, Tuhan, Mesias, dan Juru Selamat umat manusia. Sedangkan Agama Yahudi menolak anggapan bahwa Yesus adalah seorang Mesias yang telah dinubuatkan dalam kitab suci mereka.

Pengaruh
Isa Al-Masih, tuhan orang kristen/ anak Allah.